AD (728x90)

Jumat, 26 Mei 2017

MAKALAH MANAJEMEN "PERENCANAAN"

Share it Please




MAKALAH
PERENCANAAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu : Enny Puji Lestari, M.E. Sy


Disusun :
ILHAM WAHYU SAPUTRA 1602100132

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 
KELAS D
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita hanturkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Perencanaan dan Rencanaan” makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Ibu Enny Puji Lestari, M.E.Sy, yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

                                                                                    Metro, 26 Maret 2017
                                                                                    Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................   i
KATA PENGANTAR............................................................................................   ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................   1
A.    Latar Belakang.............................................................................................   1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................   2
C.     Tujuan Penulisan..........................................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................   3
A.    Pengertian Perencanaan...............................................................................   3
B.     Asas-Asas Perencanaan...............................................................................   6
C.     Jenis-Jenis Perencanaan...............................................................................   7
D.    Alat Perencanaan.........................................................................................   13
BAB III PENUTUP................................................................................................   23
KESIMPULAN.......................................................................................................   23
SARAN...................................................................................................................   23
DAFTAR PUSTAKA
           




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian perencanaan?
2.      Apa sajakah asas-asas dalam perencanaan?
3.      Apa sajakah jenis-jenis perencanaan?
4.      Bagaimana pembagian alat perencanaan?

C.    TUJUAN
1.      Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan dalam manajemen.
2.      Memberikan pengetahuan mengenai pendidikan manajemen.
3.      Sebagai suatu media untukmenambah wawasan dan ilmu pengetahuan.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yang diberi imbuhan pe- dan an-. Rencana adalah produk perencannaan, sedangkan perencanaan adalah proses penentuan rencana. Perencanaan berasal dari bahasa latin yaitu Planus yang berarti flat. Menurut Malayu S.P. Hasibuan perencanaan (2006: 91) adalah fungsi dasar (fundamental) karena organizing, directing, controlling, evaluating, dan reporting harus terlebih dahulu direncanakan.
Perencanaan merupakan hal yang penting dibuat untuk mencapai tujuan organisasi. Malayu S.P. Hasibuan (2006: 91) mengemukakan betapa pentingnya perencanaan yaitu:
1.      Tanpa perencanaaan berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2.      Tanpa perencanaaan tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan.
3.      Perencanaan adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana pengendalian tidak dapat dilakukan.
4.      Tanpa perencanaan, tidak ada keputusan dan proses manajemen.[1]
Tanggapan Kelompok:
Perencaanan merupakan salah satu fungsi manajemen yang terpenting dan saling terkait satu sama lain. Tanpa adanya perencanaan berarti tidak ada tujuan yang dicapai. Perencanaan adalah pedoman atau dasar pengendalian pelaksanaan manjemen, agar dapat berjalan dengan relevan.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian perencanaan dari sudut pandang berebeda tetapi menmpunyai makna yang sama, yaitu:
1.      Harold Koontz dan Cyril O’Donnel(Planning is the function of a manager which involves the selection from alternatives of objectivies, policies, procedures and program). Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, program-program dari alternative-alternatif yang ada.
2.      Louis A.Allen(Planning is the determination of the course of action to achieve a desired result.) Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3.      Menurut Mondy, Sharfin dan Premeuk disebut perencanaan (planning is the determining in advance what should be accomplished and how it should be realized (1991). Sependapat dengan Bartal dan Martin  (1999) mengatakan perencanaan adalah proses penentuan tujuan-tujuan dan menetapkan cara-cara terbaik untuk mencapainya (planning is the process of the setting goals and deciding how best to achieve them).
4.      G.R. Terry, perencanaan adalah tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan dating dalam hal memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.[2]
Tanggapan Kelompok:
Apapun macam dan bentuk dari definisi perencanaan dari sudut pandang yang berbeda tetap memiliki makna yang sama yaitu proses penentuan tujuan-tujuan dan menetapkan cara-cara terbaik untuk mencapainya.

Perencanaan (planning) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan diawal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai perusahan dimasa mendatang. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai diasumsikan terdapat jeda waktu, dimana semakin panjang rencana yang dibuat maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai hasil tersebut juga semakin meningkat. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaan yang dibuat dengan target hasil yangingin dicapai maka derajat ketidakpastian pencapaian hasil akan menurun.[3]




Tanggapan Kelompok:
Suatu perencanaan yang ingin memperoleh hasil akhir dengan baik, maka perencanaan harus mempunyai jeda waktu yang cukup panjang. Jikalau jeda waktu yang tersedia pendek antara perencanaan yang dibuat maka target yang ingin dihasilkan tidak akan semaksimal mungkin.
B.     Asas-Asas Perencanaan
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental ataukebenara umum yang dapata dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas biasanya muncul dari penelitian dan pengalaman. Dibawah ini merupakan asas perencanaan yang umum dilaksanakan pada perusahaan atau organisasi (Malayu S.P. Hasibuan, 2006: 93-94).
1.      Priciple of contribution to objective(asas pencapaian tujuan). Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada percapaian tujuan.
2.      Principle of efficiency of planing (asas efesiensi perencanaan).  Suatu perencanaan efisien jika perencanaan itu dalam pelaksanaanya dapat mencapai tujuan dengan biaya yang sekecil-kecilnya.
3.      Principle of primary of planning (asas pengutamaan perencanaan). Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnya, organizng,  staffing, directing,controlling, evaluating, dan reporting.Seorang pemimpin tidak akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya tanpa mengetahui tujuan dan dan pedoman dalam melaksanakan kebijaksanaan.
4.      Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan). Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting,  mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas  berhasilnya rencana itu. Tidak seorang manager pun yang tidak mengerjakan perencanaan.
5.      Principle of planning premise (asas patokan perencanaan ). Patokan-patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan,  sebab premis-premis perencanaan dapat menunjukan kejadian-kejadian yang akan datang.
6.      Principle of  policy frame work ( asas kebijaksanaan pola kerja ). Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja,  prosedur-prosedur kerja dan program tersusun.
7.      Principle of timing (asas waktu ) perencanaan waktu yangrelatif singkat dan tepat.
8.      Principle of planning commnication (asas tata hubungan perencanaan). Perencanaan dapat di susun dan di kordinasi dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan di laksanakan.
9.      Principle of alternatives(asas alternatif). Alternatif ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
10.  Principle of limiting faktor (asas pembatasan factor).  Dalam pemilihan alternatif-alternatif,  pertama-tama harus ditujukan pada factor-faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan asas pembatasan faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
11.  The commitment principle (asas ketrikatan). Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
12.  The principle of flexibility(asas fleksibilitas). Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas,  tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13.  The principle of navigation change (asas ketetapan arah). Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
14.  Principle of strategis planning (asas perencanaan strategis ). Dalam kondisi tertentu manager harus memilh tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan perencanaan agar tujuan tercapai dengan efektif.[4]
Tanggapan Kelompok:
Asas merupakan sesuatu yang dapat dijadikan pedoman pemikiran atau tindakan. Perusahaan manajemen hendaknya melakukan manajemen dengan menggunakan asas-asas perencanaan. Dengan adanya asas-asas perencanan maka, suatu perusahaan dapat meminimalkan resiko kegagalan dalam organisasi dan ketidakpastian tindakan dengan mengasumsikan kondisi di masa mendatang dan menganalisis konsekuensi dari setiap tindakan yang akan dilaksanakan. Selain itu, perencanaan harus diarahkan pada tercapainya suatu tujuan dan perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan  objektif dan rasional untuk mewujudkan kerja sama yang efektif.

C.    Jenis-Jenis Perencanaan
1.      Visi (vision)
Visi menggambarkan kondisi masa depan yang diwujudkan melalui pelaksanaan sejumlah misi. Visi organisasi sangat nergantung kepada pemimpin, bila pemimpin komitmen yang tinggi terhadap organisasi, maka segala bentuk kegiatan yang direncanakan sebelumya dapat direalisasikan dengan menentukan siapa pelaksana, mengapa harus melaksanakan, mengapa hal itu penting, bagaimana merealisasikan janji kepada pelanggan dan pedoman perilaku yang mengatur, serta bagaimana berbuat.
Menurut F. Gaffar (1995:5) menyebut visi sebagai daya pandang jauh ke depan, mendalam, dan luas yang merupakan daya pikir abstrak serta memiliki kekuatan yang amat dahsyat, dapat menerobos segala batas-batas fisik, ruang, dan waktu. Oleh karena itu visi digunakansebagai kunci energi manusia, serta atribut pemimpin dan pembuat kebijakan.
Contoh visi: RCTI (Media Utama Hiburan dan Informasi), SCTV (Satu untuk Semua), Yamaha (Selalu Terdepan), TVOne (Terdepan Mengabarkan).
2.      Misi (Mission)
Menurut Drucker (2000:84), pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnisperusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8). Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006:46-47) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Jadi dapat disimpulan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasinalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi interprestasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Beberapa contoh misi dapat dilihat pada tabel berikut:
Konglomerasi Besar
Menerjemahkan tekhnologi baru kedalam produk komersial
Bank
Menciptakan jasa berkualitas dengan variasi yang tertentu untuk memenuhi kebutuhan keuangan organisasi lain atau konsumen individu.
Departemen Kerja
Mengelola masalah adminisrasi ketenagakerjaan, menciptakan, dan memonitor peraturan tersebut, serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja.
Perusahaan Komputer
Perusahaan yang memecahkan masalaha dalam administrasi, pemrosesan, dan komunikasi.
Perusahaan Makanan
Memenuhi keutuhan makanan yang berkualita dengan harga yang memadai kepada dunia.

3.      Tujuan (Objective)
Tujuan diinginkan harus dirumuskan dengan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami dan ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan itu harus wajar, rasional, ideal, dan cukup menentang untuk diperjuangkan dan dapat dicapai oleh orang banyak. Tegasnya, tujuan uang diinginkan itu harus ditetapkan supaya perencanaan itu tidak mengambang.
G.R. Terry mengemukakan bahwa tujuan adalah sasaran manajerial yaitu tujuan yang melukiskan skop yang jelas serta memberikakan arah pada usaha-usaha seorang manajer. Sedangkan Wilson mengatakan tujuan adalah pusat perhatian (area of concern), sampai sejauh mana atau bidang-bidang atau pusat perhatian itu dapat direalisasikan pada waktu tertentu, ditentukan oleh perkiraan kemampuan yang dimiliki dan hasil yang hendak dicapai.
Organisasi secara keseluruhan pasti mempunyai tujuan, kemudian departemen atau bagian dari organisasi juga mempunyai tujuan tersendiri. Tujuan bagian organisasi harus menunjang tujuan organisasi secara keseluruhan, meskipun tujuan masing-masing bagian berbeda satu sama lain.
4.      Prosedur (Prosedure)
Prosedur merupakan jenis rencana,karena prosedur menunjukan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan aktivitas masa depan. Prosedur benar-benar merupakan petunjuk untuk tindakan dan bukan cara berfikir. Prosedur memberikan detail tindakan, sehinggan suatu aktifitas tertentu harus dilaksanakan. Biasanya prosedur dijelaskan secara kronologis.[5]
Tanggapan kelompok:
Menurut kelompok kami visi, misi, tujuan, prosedur merupakan rangkaian suatu tindakan untuk mencapai target yang ingin dicapai dan merupakan petunjuk untuk tindakan sehingga suatu tindakan tertentu harus dilaksanakan.
5.      Kebijaksanaan
Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana akan semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambil keputusan ke arah tujuan yang diinginkan.
Kebijaksanaan menurut Harold KoontzKebijaksanaan adalah pernyataan-pernyataan atau pengertian-pengertian umum yang memberikan bimbingan berpikir dalam menentukan keputusan. Fungsinya adalah menandai lingkungan disekitar yang dibuat sehingga memberikan jaminan bahwa keputusan-keputusan itu akan sesuai dengan dan menyokong tercapainya aarah/tujuan.
Kebijaksanaan menurut R. TerryKebijaksaan adalah suatu pedoman yang menyeluruh, baik, lisan, maupun tulisan yang memberikan suatu batas umum dan arah tempat managerial action akan dilakukan.
Pentingnya Kebijaksanaan
1.      Kebijaksanaan merupakan bagian dan membawa arah fungsi perencanaan. Kebijaksanaan merupakan kerangka dasar pemikiran dalam membimbing tindakan yang akan diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kebijaksanaan akan memberikan stabilitas dan menanamkan kepercayaan dalam usaha perencanaan.
2.      Kebijaksanaan akan memberikan arti terhadap tujuan.
3.      Kebijaksanaan dipergunakan untuk menempatkan tujuan perusahaan atau organisasi yang sebenarnya.
4.      Kebijaksanaan merupakan alat delegation of authorityyang penting bagi pengorganisasian.
5.      Kebijaksanaan merupakan alat untuk mendapat wewenang.
Tingkat-tingkat kebijaksanaan
1.      Kebijakasanaan pokok ( basic policy ) dibuat oleh manajer puncak atau pemilik perusahaan. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat membimbing ke arah pemikiran untuk manajerial, yaitu memberikan petunjuk serta menggariskan secara umum, baik mengenai tujuan maupun caranya.
2.      Kebijaksanaan umum ( general policy ) yang dibuat oleh manajer madya.  Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat administratif, yaitu sudah lebih jelas menunjukkan cara-cara bagaimana tujuan-tujuan dan cara-cara yang telah digariskan dalam perencanaan yang sifatnya direktif dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
3.      Kebijaksanaan bagian ( departmental policy ) yang dibuat oleh manajer lini ( supervisor )dan mandor. Dalam tingkatan ini setiap anggota kelompok lebih banyak mempunyai tugas menghasilkan sehingga tugas itu bersifat peratif, yaitu pekerjaan yang harus berakhir dengan menghasilkan sesuatu yang konkret.
Syarat-syarat kebijaksanaan
1.      Kejelasan ( clearity ), artinya kebijaksanaan yang diambil harus jelas maksud arah dan tujuannya supaya tidak salah ditafsirkan.
2.      Luwes ( flexibility ), artinya kebijaksanaan itu juga jangan kaku.
3.      Konsisten ( consistency ), artinya harus tetap dalam pendirian atau tujuan
4.      Berkepribadian ( inviduality ), artinya khas, tersendiri.

6.      Rule
Rule adalah rencana tentang peraturan-perturan yang telah ditetapkan dan harus ditaati. Perbedaan antara rule dan policies terletak dalam hal bahwa policies bertujuan memberikan bimbingan atau menentukan batas-batas lapangan tindakan sedangkan ruletidak dimaksudkan untuk membimbing pemikiran, melainkan memberikan bimbinga agar setiap tindakan jarang menyimpang dari peraturan.
7.      Program
Program adalah satu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkret. Program juga merupakan usaha-usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidangnya masing-masing. Suatu rencana umumnya meliputi bidang-bidang “prduksi, finansial, personalia, dan pemasaran”. Yang masing-masing disusun didalam berbagai program,dan setiap program ini harus saling menunjang pelaksanaan berbagai macam program itu. Programming adalah proses penyusunan suatu program, jdi programming sifatny adinamis sedangkan program sifatnya statis.
8.      Budget
Budget ( anggaran ) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang.
Budget adalah suatu ikhtiar dari hasil yang diharapkan daan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut yang dinyatakan dalam kesatuan uang.
Budget menurut Jese Burkhead
Performance budget menggambarkan maksud dan tujuan penggunaan dana-dana, biaya-biaya, program-program yang diusulkan untuk mencapai tujuan tersebut serta data kuantitatif yang mengatur penyelesaian pekerjaan yang ditetapkan pada setiap program.
Traditional budget
Traditional budget adalah cara-cara menyusun data kebutuhan akan anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisis tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang gtelah ditentukan. Dalam penganggaran harus ditetapkan sumber-sumber dana dan penggunaan dana secara jelas, terinci agar semua pengeluaran dan hasil yang diharapkan tercapai dengan baik. Anggaran sangat perlu untuk pengendalian dana yang tersedia, apakah penggunaan dana itu sesuai dengan yang direncankan khususnya dibidang keuangan.
9.      Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan prosedur.
Metode menurut George R. Terry
Suatu metode dapat didefinisikan sebagai hasil penentuan cara pelaksanaan suatu tugas dengan suatu pertimbangan yang memadai menyangkut tujuan, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan jumlah penggunaan waktu, uang, dan usaha.

10.  Srategi
Strategi adalah juga termasuk jenis rencana karena menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penyusunanan strategi ini didasarkan atas pemanfaatan keunggulan-keunggulan kita daripada saingan. Strategi pada dasarnya adalah penentu cara yang harus dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan dalam jangka waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor penting yang menjadi perhatian dan perhitungan dalam menentukan strategi adalah :
1.      Memperhitungkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki daripada pihak-pihak saingan.
2.      Memanfaatkan keunggulan dan kelemahan-kelemahan pihak saingan.
3.      Memperhitungkan keadaan lingkungan intern maupun ekstern yang dapat mempengaruhi perusahaan.
4.      Memperhitungkan faktor-faktor ekonomis, sosial, dan psikologis.
5.      Memperhitungkan faktor-faktor sosio-kultural dan hukum.
6.      Memperhitungkan faktor ekologis dan geografis.
7.      Menganalisis dengan cermat rencana pihak-pihak saingan.[6]
Tanggapan kelompok:
Jenis-jenis rencana yaitu kebijaksanaan, rule, program, budget, metode, dan strategi. Dampak(hasil) baru diketahui pada masa datang setelah rencana dilaksanakan.

D.    Alat Perencanaan
1.      Alat Peramalan
a.      Arti Peramalan
Alat peramalan merupakan proses sistematis untuk memperkirakan masa mendatang menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang relevan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan (Mamduh M. Hanafi, 2011:183). Mamduh M. Hanafi mengemukakan dua contoh yaitu sebagai berikut:
1)      Manajer memperkirakan penjualan yang akan terjadi tahun mendatang. Perkiraan penjualan tersebut akan bermanfaat untuk merencanakan aktivitas perusahaan tahun mendatang. Contoh : organisasi Rumah Sakitakan meramal berapa pasien tahun mendatang dan universtas meperkirakan jumlahmahasiswa tahun ajaran mendatang.
2)      Manajer memperkirakan perubahan-perubahan dalam variabel sosial, ekonomi, politik, dan tekhnologi yang diperkirakan akan mempengaruhi organisasi. Contoh : peramalan komposisi demografi dapat dipakai sebagai bahan perencanaan daan pengambilan keputusan.
3)      Peramalan tekhnologi penting dilakukan terutama untuk organisasi dengan lingkungan tekhnologi yang dinamis. Contoh : sebuah perusahan kimia sedang dibangungdengan menggunakan proses kimia yang konvensional. Sebelum pabrik tersebut selesai, perusahaan kimia baru yang lebih efesien.jelas pabrik yang sedang dibangun tersebut tidak akan mempunyai daya saing terhadap proses kimia yang baru. Dengan demikian, manajer harus selalu aktif mengiuti perkembangan tekhnologi yang relevan.

b.      Metode-Metode Peramalan
Mamduh M. Hanafi, (2011:184) mengemukakan beberapa metode yang sering dipakai dalam peramalan.
1)      Metode Kuantitatif
Peramalan metode kuantitatif menggunakan data angka untuk memperkirakan kondisi masa mendatang terdapat dua jenis peramalan kuantitatif yaitu;
a)      Time series
Pada time series, kondisi masa lalu diasumsikan akan mempengaruhi kondisi masa mendatang tanpa pengaruh dari luar. Contoh penjualan masa mendatang dalam time series diperkirakan hanya dipengaruhi penjualan masa lalu.
Time series bermanfaat apabila manajer mempunyai data yang cukup banyak dan polo pergerakan variabel relatif stabil. Metode tersebut dikerjakan dengan mengurutkan data berdasarkan urutan waktu, kemudian memperkirakan kondisi mendatang. Time series relatif sederhana dan cocok umtuk analisis data time series yang stabil dan tidak mempunyai fluktasi trend atau musiman yang cukup besar. Ada beberapa cara untuk meramalkan data time series, yaitu metode rata-rata bergerak dan metode penghalusan eksponensial.
b)      Causal forecasting
Causal forecasting, faktor-faktor lain diperkirakan akan mempengaruhi suatu variabel (Mamsuh M. Hanafi, 2011:185). Contoh penjualan masa mendatang dalam causal forecasting diperkirakan dipengaruhi oleh  faktor lain yaitu promosi, jumlah sales, dan kondisi perekonomian.
Causal forecasting atau sebab akibat diasumsikan tidak ada faktor-faktor diluar sistem yang mempengaruhi variabel yang diramal. Dalam Causal forecasting, faktor-faktor diluar sistem diasumsikan mempengaruhi variabel yang diamati. Causal forecasting terdiri atas metode regresi dan metode ekonometri.

2)      Metode Kualitatif
Peramalan kuantitaif menggunakan pertimbangan serta pengetahuan dan pengalaman individu atau kelompok, bukannya menggunakan analisis mayematika dan statistik yang cangkih ada beberapa metode peramalan yang dibicarakan berikut ini.
a)      Metode pendapat Kelompok Eksekutif (Jury of Executive Opinion Method)
Dalam metode ino, manajer dikumpulkan dan dimintai pendapatnya mengenai penjualan dimasa mendatang. Pendapat yang dihasilkan merupakan gabungan pendapat-pendapat individu (Mahduh M. Hanafi, 2011: 190).
b)      Metode Delphi
Delpi merupakan salah satu kota di Yunani dan juga orang suci (oracle). Metode Delphi berusaha mencari pendapat ahli mengenai topik tertentu dengan tujuan ingin memperoleh pandangan topik tertentuk dengan tujuan ingin memperoleh pandangan terhadap kejadian dimasa mendatang.
c)      Sales-force-composition
Dalam metode ini, salesaman organisasi digunakan. Salesman melakukan kontak langsung dengan konsumen dan dapat menggunakan kontak sebagai dasar prediksi penjualan di masa mendatang.
d)     Analisis multi Kriteria atau Analisis Multiatribut analisis ini ditunjukan untuk mencegah kecenderungan manusia yang memfokuskan pada satu alternatif saja yang paling menarik, dan melupakan atribut lainnya yang penting. Keputusan untuk memilih lokasi pabrik barangkali didominasi oleh pemilihan lokasi saja, meskipun sebenarnya faktor lain seperti jarak dengan bahan mentah/pasa dan tenaga kerja disekktarnya mempunyai pengaruh yang penting juga. Untuk mengurangi kecrnderungan semacam ini, organisasi dapat mengembangkan analisis multikriteria.
e)      Evaluasi Pelanggan
Evalusi            tersebut lebih dari analisis kelompok salesman dan dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari pelanggan. Pelanggan memberi informasi kebutuhan barang dan jasayang  diproduksi organisasi di masa mendatang. manajer kemudian menggabungkan, menginterprestasikan, dan bertindak atas dasar informasi tersebut. Metode tersebut mempunyai kelemahan yaitu pelanggan tidak begitu tertarik memberi jawaban sehingga mereka dapat asal menjawab dan pelanggan baru (calon pelanggan) tidak masuk dalam analisis tersebut. Memilih model peramalan sama pentingnya dengan mengaplikasikan model tersebut. Beberapa model mempunyai kelebihan untuk situasi tertentu.

2.      Alat Penjadwalan
a.      Bagan Gantt (Gantt Chart)
Bagan Gantt sering disebut bagan balok (bar chart) karena bagan ini memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu memulai sikap dan kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut (Nanang Fattah, 2004:61). Bagan Gantt dikembangkan oleh Henry L. Gantt. Dalam bagan balok terdapat dua macam sumbu yaitu absis dan ordinat atau disebut juga dua dimensi yaitu vertikal dan horizontal. Domensi vertikal atau absisi menunjukan tugas atau perincian tugas yang harus dikerjakan, dan dimensi horizontal atau ordinat menunjukan waktu mulai dari yang ditentukan.[7]Contoh:
Pekerjaan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Pembelian bahan baku
















Proses produksi
















Pergudangan
















Pengiriman
















Jadwal pekerjaan
Sebagaimana ditunjukan dalam gambar diatas, berbagai kegiatan yang saling berkesinambungan dapat dijadwalkan sehingga para pelaksana kegiatan akan lebih mudah mengikuti perekmbangan dari setiap pekerjaan yang tengah dilakukan. Misalnya, proses pembelian bahan baku adalah pada saat minggu pertama dan kedua dari bulan pertama, maka bagian produksi, khususnya dibagian pembelanjaan, dapat merencanakan sebelumnya apa yang harus dipersiapkan untuk kegiatan tersebut dari mulai menentukan bahan baku apa saja yang akan dibeli, dalam jumlah berapa, harga berapa, dan seterunya. Demikian pula bagi proses produksi, bagian tersebut dapat menjadwalkan sejak kapan proses produksi berawal dan berakhir dan seterunya sebagaimana diterangkan gambar tersebut.[8]
Tanggapan kelompok:
menurut kelompok kami, bagan gantt memudahkan para pelaksana kegiatan untuk merencakan segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Namun, disisilain, alat bantu ini memiliki keterbatasan, diantaranya adalah keterbatasan dalam menjadwalkan berbagai kegiatan yang sifatnya sangat detail dan kompleks. Jenis-jenis kegiatan yang kompleks dan cenderung tidak berkelanjutan lebih sulit dijadwalkan melalui bagan balok.
b.      Bagan Milstone
Bagan Milstone disebut juga bagan struktur perincian kerja. Bagan ini menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek yang disusun secara hierarkis. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka proyek itu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian sistem (sub sistem) (Nanang Fattah, 2004:62-63).

c.       PERT dan CPM (Network Planning)
PERT (Program Education and Review Technique) yaitu tekhnik penilaian dan peninjauan program, dan CPM (Critikal Path Method) yaitu metode jalur kritis.
PERT dapat digunakan hampir dalam segala kegiatan, mulai memformulasikan rencana sampai kepada evaluasi dari implementasi suatu rencana. CPM merupakan tekhnik perencanaan yang digunakan dalam proyek yang mempunyai data biaya. Perbedaan pokok antara PERT dan CPM terletak pada penentuan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Dalam CPM ditentukan dua buah perkiraan itu adalah perkiraan normal (normal estimate) dan perkiraan itu cepat (chas estimate). Perkiraan adalah perkiraan waktu normal kira-kira sama dengan perkiraan waktu yang paling diperlukan untuk PERT, dan biaya normal adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu normal. Perkiraan waktu cepat dibutukan jika biaya diasumsikan tidak menjadi masalah untuk mempersingkat wakru bagi proyek tersebut.
PERT dan CPM sering disebut network planning karena melukisakan hubungan  kebergantungan dan pengaturan kegiatan yang logis sekuensial yang membentuk jaringan kerja dari suatu proyek. Hubungan kebergantungan kegiatan-kegiatan dilukisakan dengan menggunakan simbol-simbol dari kegiatan (activity) dan kejadian (event). Pada taraf ini faktor waktu dan sumber belum dipertimbangkan, baru pada kegiatan dan kejadian hubungan satu sama lain.
Bagan PERT dan CPM merupakan sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.[9]
Tanggapan kelompok:
Menurut kelompok kami Bagan Milstone adalah bagan yang menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara fungsional. Bagan PERT dan CPM merupakan sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

3.      Alat Pembantu Pengambilan Keputusan
a.       Matriks Pay-off (Pay-off Matrix)
Matriks pay-off bermanfaat untuk membantuk pengambilan keputusan. Matriks tersebut terdiri atas beberapa alternatif keputusan dengan kemungkinan resikonya. Resiko atau ketidakpastian setiap alternatif keputusan kemudian dapat dianalisis.
b.      Analisis Titik Impas (Analysis Break-even)
Analisis titik impas bertujuan melihat sejauh mana atau seberapa banyak produk yang harus terjual agar tercapai titik impas (total penjualan sama dengan total biaya atau keuntungan sama dengan nol). Dengan analisis semacam ini manajer dapat mengetahui penjualan minimum agar perusahaan tidak merugi

c.      Pohon Keputusan (Decision Tree)
            Pohon keputusan merupakan tekhnik yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang mempunyai urutan (rangkaian ). Pohon keputusan digunakan oleh pembuat keputusan untuk membuat berbagai alternatif yang mungkin dilaksanakan. Sebagai contoh manajer barangkali menghadapi alternatif  meluncurkan mobil sedan, niaga, atau tidak meluncurkan mobil dengan konsekuensi lanjutan masing-masing. Jika membuat mobil niaga perusahaan hanya dapat memanfaatkan pasar domestik, jika membuat mobilbiaga perusahaan dapat mengekspor produk tersebut.
            Pohon keputusan bermanfaat karena manajer dapat memperkirakan efek suatu keputusan terhadap beberapa kemungkinan hasil di masa mendatang. masalah dalam metode tersebut adalah kesulitanmenentukan skeneraio yan tepat. Sebagai contoh, jika membuat mobil niaga, perusahaan mempunyai kesempatan untuk melakukan penetrasi pasar lebih jauh. Setelah pasar ekspordikuasai, manajer mempunyai kesempatan memasukan pasar ke pasar ekspor. Alternatif pasar niaga dengan demikian menjadi jauh lebih menarik.[10]
Tanggapan Kelompok:
Menurut kelompok kami alat pengambil keputusan terbagi menjadi empat, Matriks Pay-off(Pay-off-Matriks), Programasi Linear(Linear Programming), Analisis Titik Impas(Analysis Break-even), dan Pohon Keputusan (Decision tree) yang masing-masing alat itu memiliki manfaat yang berbeda dalam mengambil keputusan.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimanan sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.
Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuskan  ternyata dapat direalisasikan  dan mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan yang buruk adalah ketika apa yang telah dirumuskan dan ditetapkan ternyata tidak berjalan dalam implementasi, sehingga tujuan organisasi menjadi tidak terwujud.
            Asas merupakan suatu pernyataan fundamental ataukebenara umum yang dapata dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas biasanya muncul dari penelitian dan pengalaman. Terdapat 14 asas didalam perencanaan.
            Jenis-jenis perencanaan mencakup banyak variasi atau jenis. Beberapa variasi tersebut antara lain: visi, misi, tujuan, strategi, prosedur, kebijakan, rule, program, budget, dan metode.
            Alat perencanaan dibagi menjadi 3, yaitu: Alat Peramalan, Alat Penjadwalan, dan Alat Pembantu Pengambil Keputusan.
           
B.     Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi mengggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Tapi dalam sebuah perencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.



DAFTAR PUSTAKA

Badrudin. 2015. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara.
Setiyo Pambudi Bambang. 2013. Pengantar Manajemen. Madura: Departemen Pendidikan Nasional.
Ismail Solihin.2009.pengantar manajemen. Jakarta:Erlangga.


[1]Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta),  2015, Cet. 3, hlm. 53
[2].Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta:PT Bumi Aksara), 2011, cet. 9, hlm.92-93.
[3]. Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Erlangga), 2009, hlm. 63
[4]Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta),  2015, Cet. 3, hlm. 55-56
[5]. Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta),  2015, Cet. 3, hlm.57-60.
9.Malayu S.P. Hasibuan,Manajemen dasar, pengertian,dan masalah(Jakarta:PT Bumi Aksara,2011), cet.9 hlm.95-103.
[7] Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta),  2015, Cet. 3, hlm. 80
[8] Bambang Setiyo Pambudi, Pengantar Manajemen, (Madura: Departemen Pendidikan Nasional), 2013, hlm. 37
[9] . Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta),  2015, Cet. 3, hlm. 82-83.
[10]. Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta),  2015, Cet. 3, hlm.87-93. 

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 komentar:

  1. In this fashion my associate Wesley Virgin's autobiography begins with this shocking and controversial video.

    Wesley was in the army-and shortly after leaving-he found hidden, "self mind control" secrets that the government and others used to get anything they want.

    These are the EXACT same methods tons of famous people (especially those who "became famous out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and successful.

    You probably know how you use less than 10% of your brain.

    That's mostly because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe this conversation has even taken place IN YOUR own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind around seven years ago, while riding an unregistered, garbage bucket of a car with a suspended license and with $3 in his bank account.

    "I'm so frustrated with living payroll to payroll! When will I finally make it?"

    You've been a part of those those thoughts, isn't it right?

    Your success story is going to be written. You need to start believing in YOURSELF.

    CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE

    BalasHapus

© 2013 Curut NgeHits. All rights resevered. Designed by Templateism