METODOLOGI STUDI ISLAM
POSISI ISLAM DI ANTARA AGAMA-AGAMA DI DUNIA
DOSEN PENGAMPU: Muqtashidin F.S al-Hazmi,M.E.Sy.
DISUSUN OLEH
ILHAM WAHYU SAPUTRA 1602100132
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
JURAI SIWO METRO
FAKULTAS SYARIAH
PRODI S1 PERBANKAN
SYARIAH
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarakatuh
Alhamdullilahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah SWT
berikan kepada kita semua tetapi sedikit sekali yang kita ingat, Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNYA sehingga kami dapat menyelasaikan
makalah ini yang berjudul “Posisi Islam
di Antara Agama-agama di Dunia”. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada
Bapak Muqtashidin F.S al-Hazmi,M.E.Sy. selaku dosen mata kuliah
metodologi studi islam kami yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho
Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu, dalam
kesempatan ini saya mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak dan teman-teman yang membantu membuat
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan tangan terbuka kami menerima saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Metro , 18
November 2016
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang .......................................................................................... 1
1.2.Rumusan
Masalah ...................................................................................... 1
1.3.Tujuan
Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Kelompok-kelompok
Agama di Dunia ...................................................... 3
2.2.Posisi
Islam di Antara Agama-agama di Dunia.......................................... 4
2.3.Sifat
Islam di Antara Agama-agama Lain.................................................. 12
BAB II PENUTUP
3.1.
Kesimpulan ............................................................................................... 14
3.2.
Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam
merupakan salah satu agama terbesar yang diakui di dunia. Bahkan di negara
tertentu, Islam merupakan negara yang berpenduduk mayoritas. Dalam ilmu
perbandingan agama, Islam merupakan agama samawi, yaitu agama yang diturunkan dari langit atau
lebih pastinya Islam merupakan agama yang diturunkan melalui wahyu yang berasal
dari Allah SWT.
Islam juga merupakan agama samawi yang terakhir turun ke muka bumi ini dalam rangka menyempurnakan ajaran-ajaran agama
sebelumnya. Bahkan Islam pun mengakui keberadaan ajaranajaran agama
sebelumnya dan meluruskan kesalah pahaman yang dilakukan oleh pengikut agama
tersebut.
Di dunia ini
terdapat dua bagian atau jenis agama yaitu: yang pertama adalah kelompok
agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyunya dan yang kedua
adalah kelompok agama yang di dasarkan pada hasil renungan
mendalam dari tokoh yang membawanya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai
kedudukan atau posisi islam di antara agama-agama lain di dunia, maka kita akan
membahasnya di makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam
penulisan makalah ini penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1)
Ada berapa kelompok
agama di dunia?
2)
Bagaimana
posisi Islam terhadap agama-agama lain?
3)
Bagaimana
sifat islam di antara agama-agama lain?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1)
Sebagai tugas mata kuliah metodologi
studi islam.
2)
Agar dapat mengetahui kelompok
agama-agama di dunia.
3) Agar dapat
memahami posisi islam di antara agama-agama di dunia.
4) Agar dapat
memahami sifat ajaran agama islam terhadap agama-agama lain di dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
2.1.
Kelompok-kelompok
Agama di Dunia
Sebelum Islam
datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut oleh umat
manusia. Para Ahli Ilmu Perbandingan Agama membagi agama secara garis besar
kedalam dua bagian
yaitu sebagai berikut :
1. Kelompok agama
yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-Nya sebagaimana dijelaskan dalam kitab
suci Al-Qur’an dan agama ini biasanya disebut dengan agama samawi (agama
langit) karena berasal dari atas langit. Yang termasuk kedalam kelompok agama
ini antara lain Yahudi, Nasrani dan Islam.
2. Kelompok agama
yang didasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya
sebagaimana terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya dan agama ini
biasanya disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang
termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu
dan lain sebagainya.
Agama-agama
tersebut hingga saat ini masih dianut oleh umat manusia didunia dan disampaikan
secara turun temurun oleh penganutnya. Sebagian dari
mereka ada yang bersifat inklusif pluralis, yakni mengakui keberadaan
agama-agama tersebut, menghormati dan membiarkanya hidup berdampingan. Dan
sebagian yang lain adapula yang bersifat eksklusif, yakni tertutup, tidak
mengakui agama-agama lain itu, bahkan menganggapnya sebagai yang keliru dan
mesti dijauhi.
2.2.
Posisi Islam di
Antara Agama-agama di Dunia
Islam adalah agama
yang terakhir diantara sekalian agama besar di dunia yang semuanya merupakan
kekuatan raksasa yang menggerakan revolusi dunia dan mengubah nasib sekalian
bangsa,agama yang melingkupi segala-galanya dan mencakup sekalian agama yang
datang sebelumnya.
Mengenai posisi islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1.
Ciri Khas Agama Islam Dari Sudut
Keyakinan
Dapat dilihat dari ciri khas agama
islam yang paling menonjol yaitu bahwa islam menyuruh para pemeluknya agar beriman
dan mempercayai bahwa sekian agama besar di dunia sebelumnya yang datang
diturunkan dan diwahyukan oleh Allah SWT. Salah satu rukun iman ialah bahwa
umat islam harus beriman kepada semua nabi yang diutus sebelum nabi Muhammad
SAW . Di dalam Al-Qur’an dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat islam mengakui
agama-agama yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun iman.
Artinya: Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al
Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan
sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
(QS
Al-Baqarah: 4).
Berdasarkan ayat tersebut terlihat
jelas bahwa posisi islam diantara agama-agama lainya dari sudut keyakinan
adalah agama yang meyakini dan mempercayai agama-agama yang dibawa oleh para
rasul sebelumnya. Dengan demikian orang islam bukan saja beriman kepada nabi
Muhammad SAW. Melainkan beriman pula kepada semua nabi. Dengan demikian, orang
islam adalah orang yang beriman kepada para nabi. Orang yahudi hanya percaya
kepada para nabi bangsa Israel, orang Kristen hanya
percaya pada yesus kristus dan dalam kadar kecil, percaya juga kepada para nabi
bangsa Israel, orang budha hanya percaya pada sang budha, orang majusi hanya
percaya kepada zaraustra, orang hindu hanya percaya kepada para nabi yang
timbul di india, orang kong hu cu hanya percaya kepada kong hucu, tetapi orang
islam percaya kepada semua nabi dan kepada Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.
Oleh karena itu, islam adalah agama
yang meliputi semuanya, yang mencangkup segala agama didunia. Demikian pula
dengan kitab sucinya, yaitu Alquran, adalah gabungan dari semua kitab suci di
dunia. Maka kita sebagai
umat muslim harus percaya kepada semua nabi-nabi yang diutus oleh Allah SWT.
2. Islam Sebagai
Agama Penyempurna
Posisi
islam diantara agama-agama besar didunia dapat pula dilihat dari ciri khas
agama islam yang memberikan kedudukan yang istimewa diantara sekalian agama.
Selain menjadi agama yang terakhir, dan yang meliputi semuanya, islam adalah
pernyataan kehendak ilahi yang sempurna. Sebagaimana halnya bentuk-bentuk
kesadaran yang lain, kesadaran beragama bagi manusia sedikit demi sedikit dan
berangsur-angsur dari abad keabad mengalami kemajuan, dan ini menciptakan titik
kesempurnaan dalam islam.
Didalam Al-Qur’an
pun dijelaskan dan dibuktikan bahwa agama islam lah agama yang sempurna :
Artinya :
Orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (QS Al-Maidah: 3).
3. Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam
Posisi islam diantara agama-agama yang
lainnya dapat dilihat dari peran yang dimainkanya. Dalam hubungan ini agama
islam memiliki tugas besar, yaitu:
1)
Mendatangkan perdamaian dunia dengan
membentuk persaudaraan diantara sekalian agama di dunia. Hal ini telah
dijelaskan dalam al-qur’an bahwa banyak dijumpai ayat-ayat dalam yang
menganjurkan kepada umat islam agar hidup saling berdampingan dan saling
menghormati dengan penganut agama yang lainnya.
2) Menghimpun segala
kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya. Hal ini diibaratkan
dengan sebuah rumah, agama-agama sebelumnya dapat diibaratkan sebagai yang
membawa genteng, dinding, pintu, jendela dan yang lainnya. Islam datang dengan membawa semua yang menghimpunya dalam sebuah
sistem bangunan yang kokoh dan utuh.
3) Memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya yang kemudian
dimasukkan ke dalam agamanya itu. Hal ini dijelaskan di dalam al- qur’an banyak dijumpai
ayat-ayat yang menjelaskan adanya penyimpangan yang dilakukan sebagain penganut
agama tertentu yang kemudian dimasukkan ke dalam agama tersebut. Islam dengan al-
qur’an datang
mengoreksinya. Dalam hubungan ini al- qur’an datang sebagai
al-muhaimin,yaitu yang menguji dan menyeleksi serta sekaligus membersihkan
agama dari pengaruh paham-paham yang salah. Contoh kesalahan orang-orang yang beragama Kristen
dijelaskan dalam al-qur’an .
Artinya : Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri
(yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada
Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (QS Al-Mu’minun:
32).
Dalam kaitan ini kita
jumpai adanya paham bahwa Tuhan terdiri dari tiga unsur (unsur anak,roh kudus
dan bapak) yang dikenal dengan nama trinitas. Al- qur’an menyatakan bahwa
trinitas itu bukan berasal dari ajaran Isa,bahwa dianggap sebagai penyimpangan
dari ajaran Isa. Hal ini pun telah Allah nyatakan dalam al-qur’an .
Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang
mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang
Esa. Jika mereka
tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir
diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS Al-Maidah: 73).
4)
Mengajarkan kebenaran yang abadi yang
sebelumnya belum pernah diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada
waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang
terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia
yang selalu bergerak maju, karena agama-agama yang datang sebelumnya hanya
berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang
tidak terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan
ajarannya tetap berlaku.
4.
Unsur Pembaharuan di Dalam Agama Islam
Posisi islam di
antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan di
dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru. Dalam hal ini
paling kurang ada dua hal, yaitu:
1) Agama tidak boleh
dianggap sebagai digma atau aturan yang orang harus menerimanya, jika ia ingin
selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus diperlakukan sebagai
ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa
ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah yang menerima wahyu ilahi.
Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor penting untuk evolusi manusia.
Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini dimantapkan dengan
menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan. Tak ada satupun ajaran
agama yang tak dijadikan landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju
tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan baik lagi.
2) Ruang lingkup
agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup
kehidupan dunia. Karena islam tidak hanya mengajarkan kehidupan akhirat
saja,tetapi agama islam membawa dan mengajarkan kedua-duanya baik itu kehidupan
dunia maupun kehidupan di akhirat. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia
dapat mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi dan kehidupan
yang abadi.
5.
Sifat Yang Dimiliki Oleh Ajaran Agama
Islam
Posisi islam
diantara agama-agama yang lain dilihat
dari dua sifat yang dimiliki ajaran islam, yaitu akomodatif dan persuasif.
Islam berupaya mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu dengan memberikan
makna dan semangat baru di dalamnya. Sebelum islam datang misalnya dijumpai
adanya kebiasaan melakukan kurban persembahan kepada para dewa dan arwah
leluhur untuk memperoleh keberkahan.
Kebiasaan kurban
ini diteruskan oleh agama islam dengan mengganti benda yang dikurbankan bukan
lagi manusia melainkan hewan ternak. Tujuan dari kurban adalah sebagai pengabdian dan rasa
syukur kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan Nya, sedangkan daging
kurban diberikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang kurang mampu. Dengan kurban tersebut
maka akan tercipta tujuan agama, yaitu menjalani hubungan manusia dengan Tuhan
dan hubungan manusia dengan manusia. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan
mensyukuri nikmat Allah.
Syariat atau dalil tentang berkurban ini diabadikan dalam Alquran .
Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (QS Al-Kautsar: 1-2).
Hal lain yang merupakan masa lalu yang diteruskan oleh islam pada
masa berikutnya dengan melakukan perubahan adalah kebiasaan melakukan pesta
paling kurang dua kali selama setahun yang diadakan disekitar ka’bah. pada
pesta tersebut mereka memperlombakan pembacaan pusi, nyayian-nyayian, hingga
mabuk-mabukan dan perbuatan-perbuatan foya-foya lainnya. Islam melanjutkan
kebiasaan tersebut dengan perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, yang diisi dengan
memanjatkan puji syukur, ibadat
salat, berkurban dan melakukan sedekah dengan serangkaian perbuatan kebaikan
yang lainnya.
Selanjutnya yang kedua adalah ciri
islam terhadap agama lainnya adalah persuasif(bersifat membujuk secara halus),
yaitu dari satu segi islam melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan
harus dihilangkan, namun dari segi yang lain islam mengupayakan agar
menghilangkan proses yang demikian tidak menimbulakan gejolak sosial atau
masalah yang merugikan. Upaya tersebut dilakukan secara persuasif. Proses
tersebut dilakukan secara bertahap sambil menjelaskan makna larangan tersebut
yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektual atau kecerdasan mereka,
hingga akhirnya perbuatan tersebut benar-benar ditinggalkan.
Sebagai contoh
adalah terlihat pada larangan islam terhadap riba, judi dan minuman keras.
Islam menjelaskan bahwa riba dan judi akan menimbulakan kesengsaraan dan
merugikan ekonomi sosial masyarakat. Sedangkan minuman keras dapat merusak
pikiran dan kesehatan yang dapat merugikan kehidupan manusianya itu sendiri .
Namun dengan
demikian islam dalam proses pelarangannya menggunakan cara yang persuasif.
Dimulai dengan membiarkan apa adanya, kemudian menjelaskan pengaruh positif dan
negatifnya pada saat mereka bertanya. Seteah itu minuman keras tersebut
dilarang pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada saat akan melakukan salat,
kemudian dilarang pada waktu kapan saja. Hal ini pun telah dijelaskan dalam
al-quran.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah Termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(QS
Al-Maidah:90).
6.
Islam Dilihat Dari Segi Moral Atau Akhlak
Hubungan islam dengan agama lain
dilihat dari segi ajaran moral atau akhlak yang mulia yang ada di dalamnya. Seperti kita jumpai ajaran moral dalam
agama-agama sebagai berikut:
Dalam hindu terdapat ajaran
pengandalian tentang kesenangan. Ajaran ini megajarkan bahwa keinginan terhadap
kesenangan merupakan hal yang bersifat alamiah, sesuai dengan kodrat manusia.
Kepada orang yang menginginkan kesenangan, ajaran hindu mengatakan: silahkan,
hal itu tidak jelek.
Karena dunia penuh dengan keindahan dan hal-hal yang menyenangkan bagi
pancaindera kita.
Ajaran tentang pengendalian diri dari mempertaruhkan hawa nafsu yang
berakibat terjadinya tindak kejahatan ini dapat pula dijumpai pada agama budha.
Dalam ajaran budha terdapat sejumlah ajaran etnis tentang larangan membunuh,
larangan mencuri, berdusta, mempertaruhkan hawa nafsu, dan minum-minuman yang
memabukkan.
Ajaran tentang pengendalian diri dapat pula dijumpai dalam ajaran yahudi
yang dibawa oleh nabi Musa.
Selanjutnya dalam agama kristen
dijumpai pula ajaran tentang berbuat baik yang bertolak pada pengendalian diri.
Dalam kitab perjanjian lama, terdapat kata-kata yang sering diulang-ulang oleh
yesus. Kata-kata tersebut antara lain berbunyi: “ cintailah sesama manusia
seperti anda mencintai dirimu sendiri. Lakukanlah terhadap orang lain apa yang
anda ingin lakukan terhadap diri anda sendiri. Datanglah kepadaku, kamu semua
yang letih dan berbeban berat dan aku akan menyegarkan kamu.”
Lebih lanjut dalam agam kristen
ditekankan agar mengabaikan sama sekali
sifat-sifat pribadi pada orang –orang tertentu, yang bisanya menimbulkan
perasaan suka atau tidak suka pada mereka, atau dengan kalimat yang hampir sama nadanya:
“Karena itu
hendaklah engkau menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan bersifat
pemurah dalam setiap hal yang menyangkut kebaikan hatimu”.
Ajaran tentang
pengendalian hawa nafsu keduniaan (hedonisme) yang diikuti oleh keharusan
melakukan hal yang baik bagi kemanusiaan dalam makhluk lainnya dapat dijumpai
pula dalam ajaran islam yang bersumber pada Alquran dan Al-Sunah. Alquran mengingatkan
kepada penganutnya agar jangan tunduk terhadap hawa nafsu, karena mereka yang
mengikuti hawa nafsunya akan mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang
menyengsarakan. Allah SWT
berfirman:
Artinya :
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu
sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa
nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku
Termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".
(QS. Al-An’am: 56).
Berdasarkan ayat tersebut terlihat
dengan jelas bahwa posisi ajaran islam diantara agama-agama lain selain
mengoreksi dan membenarkan juga melanjutkan sambil memberikan makna baru dan
tambahan-tambahan sesuai dengan kebutuhan zaman.
2.3.
Sifat
Islam
di
Antara
Agama-agama
Lain
Posisi islam diantara agama-agama lain tampak bersifat:
1.
Adil
Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui
eksistensi dan peran yang dimainkan atau digunakan oleh agama-agama yang pernah ada
didunia dan tidak memihak salah satu agama serta tidak menyalahkan agama-agama
sebelumnya.
2.
Obyektif
Dengan sifatnya yang obyektif, ajaran islam memberikan
penilaian apa adanya terhadap agama-agama lain. Ajaran islam adalah agama yang memperbaiki
dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang salah dan tersesat.
3.
Proporsional.
Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan perhatian
terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama yang terbuka, mau
berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan sifatnya yang demikian ini,
Islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar dan sekaligus
sebagai pembaru.
Posisi islam yang demikian itu membawa penganut islam
sebagai umat yang ideal dan sempurna, menjadi pemersatu dan perekat diantara
agama-agama yang yang ada di dunia. Namun demikian, diketahui bahwa di antara
agama-agama tersebut terdapat segi-segi perbedaan yang secara spesifik dimiliki
oleh masing-masing. Segi-segi perbedaan yang spesifik tersebut terdapat pada ajran yang bersifat
teologis normative. Ajaran tersebut dianggap sebagai yang ideal dan harus
dilaksanakan. Ajaran-ajaran yang demikian itu berkaitan dengan keyakinan dan
ritualistic, yakni peribadatan. Terhadap ajaran-ajaran yang demikian itu
masing-masing agama dianjurkan harus menghargai dan menghormati.
Dengan melihat posisi islam yang demikian itu, maka tidak
ada alasan bagi siapapun untuk mencurigai atau takut pada islam. Islam agama
perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Terjadinya
pertentangan antara satu agama dengan agama lain sebagaimana terlihat dalam
sejarah, sama sekali bukan disebabkan karena faktor agama, melainkan karena
faktor-faktor lain yang mengatasnamakan agama. Hal seperti ini harus segera
dicegah dan dikembalikan kedalam situasi yang merperlihatkan keharmonisan
hubungan antara agama-agama yang ada didunia.
BAB
III
PENUTUP
3.
3.1. Kesimpulan
1. Kelompok-kelompok agama di dunia ada 2 yaitu :
1) Kelompok agama yang diturunkan oleh
Tuhan melalui wahyu-Nya biasanya disebut dengan agama samawi (agama langit)
karena berasal dari atas langit. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini
antara lain Yahudi, Nasrani dan Islam.
2)
Kelompok agama yang didasarkan pada
hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya , agama ini biasanya
disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang termasuk
kedalam kelompok agama ini antara lain Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu .
2.
Islam adalah agama yang terakhir
diantara sekalian agama besar di dunia. Mengenai posisi islam terhadap
agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan sebagai
berikut :
1) Ciri khas agama
islam dari sudut keyakinan
2) Islam sebagai agama penyempurna
3)
Peran
penting yang dimainkan oleh islam
4)
Unsur pembaharuan di dalam agama islam
5)
Sifat yang dimiliki oleh ajaran agama
islam
6)
Islam dilihat dari segi moral atau akhlak
3.
Ada pula sifat ajaran agama islam di antara agama-agama
lain yaitu:
1)
Adil
2)
Obyektif
3)
Proposional
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
Saran
Semoga
makalah yang kelompok kami buat dapat memberikan manfaat pengetahuan tantang
posisi islam dalam agama-agama lain di dunia kepada pembaca. Semoga makalah ini
dapat membantu para pembaca untuk pembuatan makalah tentang metodologi studi
islam . Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini ,maka kami
meminta saran dan kritik dari para pembaca untuk penyempurnaan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014
Shihab, Quraish, Membumikan
Al-Qur’an, Bandung: Mizan,1998
Diposkan oleh Saniah Lubis.Bandung:2014 Http://djamilawaludin.blogspot.co.id/2014/05/posisi-islam-di-antara-agama-agama-di.html
. Diakses pada tanggal 13 november 2016.